GAMBARAN
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA KEHAMILAN DIPUSKESMAS
BAHU KECAMATAN
MALALAYANG KOTA
MANADO
KARYA
TULIS ILMIAH
Oleh :
SAHRIA LAUPE
1011091
AKADEMI
KEBIDANAN
(AKBID) TRINITA
MANADO
2013
Sahria Laupe. 2013. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Perawatan Payudara Selama Kehamilan DiPuskesmas Bahu Kecamatan
Malalayang Kota Manado. Program Diploma III
Kebidanan Akademi Kebidanan Trinita Manado. Pembimbing (1) Clara Moningka,
S.ST, Pembimbing (2) Audi
Tumiwa, S.ST
ABSTRAK
Perawatan payudara adalah suatu
kegiatan yang dilakukan secara sadar atau teratur untuk memelihara kesehatan
payudara waktu hamil dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu
postpartum. Apabila selama kehamilan ibu tidak melakukan perawatan payudara dan
perawatan tersebut hanya dilakukan pasca persalinan, maka akan menimbulkan
beberapa permasalahan, seperti ASI tidak keluar atau ASI keluar setelah
beberapa hari kemudian, puting susu tidak menonjol, produksi ASI sedikit, infeksi pada
payudara, payudara bengkak, bernanah, dan muncul benjolan di payudara. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara selama kehamilan di
Puskesmas Bahu
Kecamatan Malalayang Kota Manado.
Jenis
penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan servey awal yang dilakukan
diPuskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado dengan populasi berjumlah 562 orang, sampel diambil 10%
dari populasi yaitu berjumlah 57 orang, analisa data dengan
menggunakan rumus distribusi frekuensi.
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan
ibu hamil tentang perawatan payudara selama kehamilan di Puskesmas Bahu
Kecamatan Malalayang Kota Manado, dari 57 responden dengan kategori baik yaitu 29
(50,87%), cukup
23 (40,35%), kurang 5 (8,78%). Disarankan bagi Puskesmas khususnya petugas kesehatan agar lebih
intensif memberikan informasi atau penyuluhan secara dini kepada ibu hamil
tentang perawatan payudara selama kehamilan dan bagi ibu hamil diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan melalui informasi media cetak atau media elektronik
tentang manfaat perawatan payudara selama.
Kata kunci :
Pengetahuan Ibu Hamil, Perawatan Payudara
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kanker payudara merupakan salah satu masalah utama
kesehatan perempuan di dunia, terutama di negera berkembang seperti Indonesia
dan salah satu alasan semakin berkembangnya kanker ini disebabkan oleh
rendahnya cakupan deteksi dini dan screening.
Berdasarkan data Globocan,
International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2001, kanker payudara menempati urutan pertama dari
seluruh kanker pada perempuan, incident
rate 38 per 100.000 perempuan kasus dan ditemukan sebesar 22,7% dengan
jumlah kematian 14% pertahun dan kanker leher rahim menempati urutan kedua
dengan incident rate 16 per 100.000 perempuan kasus dan yang ditemukan 9,7%
dengan jumlah kematian 9,3% pertahun dari seluruh kanker perempuan di dunia. (Antara. 2008).
The American Cancer Sociaty memperkirakan setiap
tahunnya sekitar 178.000 wanita Amerika dan 2.000 pria Amerika akan didiagnosis
terkena kanker payudara (Cancer, 2008). Sedangkan
berdasarkan data dari badan registrasi Kanker Ikatan Dokter Ahli Patologi
Indonesia (IAPI) tahun 1998 di 13 rumah sakit di Indonesia kanker leher rahim
menduduki peringkat pertama dari seluruh kanker sebesar 17,2% diikuti kanker
payudara 12,2%. Dan berdasarkan data globocan
IARC 2002, didapatkan estimasi insiden kanker payudara di Indonesia sebesar
26 per 100.000 perempuan dan kanker leher rahim sebesar 16 per 100.000 perempuan. (Antara,
2008).Untuk mengurangi angka kejadian yang terjadi maka pemerintah
menyelenggarakan program deteksi dini kanker payudara, yaitu dengan pemeriksaan
payudara sendiri dan melakukan perawatan payudara.
Perawatan
payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian penting yang harus
diperhatikan sebagai persiapan dalam pemberian ASI. Selama kehamilan payudara akan membengkak
dan daerah sekitar puting warnanya akan lebih gelap, dengan adanya pembengkakkan tersebut, payudara
menjadi mudah teriritasi bahkan mudah luka. Oleh karena itu perlu dilakukan
perawatan payudara selama hamil. (Saryono dan Pramitasari, 2009). Pada kenyataannya banyak ibu hamil mengabaikan
perawatan payudara dikarenakan ibu malas atau sesungguhnya ibu belum mengetahui manfaatnya.
(Dedek. 2008).
Apabila
selama kehamilan ibu tidak melakukan perawatan payudara dan perawatan tersebut
hanya dilakukan pasca persalinan, maka akan menimbulkan beberapa permasalahan,
seperti ASI tidak keluar atau ASI keluar setelah beberapa hari kemudian, puting
susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap, produksi ASI sedikit, dan
tidak cukup dikonsumsi bayi, infeksi pada payudara, payudara bengkak, bernanah,
dan muncul benjolan di payudara.
Berdasarkan data dari Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota manado. terdapat ibu hamil K4 (Kunjungan
ke-4) yang terdaftar dibuku registrasi Puskesmas Bahu Kecamatan
Malalayang Kota Manado selang bulan April sampai dengan Agustus 2013 berjumlah 562
orang.
Berdasarkan
latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara Selama
Kehamilan di Puskesmas Bahu Kecamatan
Malalayang Kota manado Tahun
2013.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat
dirumuskan : “Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara selama
kehamilan di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota manado ?
C.
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil
tentang perawatan payudara selama kehamilan di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota manado.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara selama
kehamilan.
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi Institusi
Pendidikan
Sebagai masukan yang dapat dijadikan
referensi di perpustakaan dan sebagai
acuan untuk penelitian selanjutnya, yang berhubungan dengan perawatan
payudara.
b.
Bagi Petugas Kesehatan
Sebagai
bahan masukan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan mutu pelayanan kesehatan tentang perawatan payudara selama kehamilan.
c.
Bagi Ibu (khususnya responden)
Sebagai sumber informasi pada ibu hamil tentang
perawatan payudara selama kehamilan
d.
Bagi Peneliti
Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan bagi peneliti sendiri selama mengikuti
pendidikan Diploma III Kebidanan sehingga kedepan bisa di aplikasikan dalam
melayani masyarakat, khususnya perawatan payudara selama kehamilan.
e.
Bagi Peneliti Selanjutnya
diharapkan dapat
dijadikan referensi/informasi dan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya
dengan metode yang berbeda Agar
dapat menjadi acuan materi perbandingan dimasa yang akan datang.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari ”Tahu”, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui pengindraan manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. (Notoadmodjo. 2007).
1.
Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour) yang
mempunyai 6 tingkatan, yaitu :
a.
Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat
suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan
tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
b.
Memahami
(Comprehension)
Memahami diartikan sebagai
suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan
dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.
c.
Aplikasi
(Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks
atau situasi yang lain.
d.
Analisis
(Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan
untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi
masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu
sama lain.
e.
Sintesis
(Syntesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan
untuk menyusun formulasi yang baru dari formulasi-formulasi yang ada.
f.
Evaluasi
(Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan
kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
sendiri atau menggunakan kriteria – kriteria yang telah ada. (Notoadmodjo.
2007).
B.
Tinjauan
Umum Tentang Kehamilan
1.
Pengertian
Kehamilan
didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau inflantasi. Kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender
internasional. (Sarwono Prawiroharjo. 2008).
2.
Tanda – tanda kehamilan
a.
Tanda – tanda dugaan kehamilan
1.
Menstruasi terlambat atau tidak
menstruasi
2.
Merasa mual dan muntah
3.
Ngidam
4.
Payudara besar dan tegang
5.
Sulit buang air besar
6.
Perubahan
warna kulit pada bagian-bagian tertentu, misalnya leher, muka dan areola mamae
7.
Epulis (pembengkakkan pada gusi)
8.
Varices
(munculnya pelebaran pembuluh darah, misalnya dibagian betis)
b.
Tanda
– tanda kehamilan yang tidak pasti
1.
Rahim membesar
2.
Test
kahamilan positif (kemungkinan hasil test positif palsu karena terjadinya
kesalahan dalam pemeriksaan).
c.
Tanda – tanda kehamilan yang pasti
1.
Terasa
adanya gerakan janin dalam rahim
2.
Teraba adanya bagian-bagian janin
3.
Terdengar adanya denyut jantung janin
4.
Terlihat
adanya gambaran janin melalui USG (ultrasonografi) (Huliana,
2007)
3.
Masa Kehamilan
Kehamilan
dimulai dari proses pembuahan (konsepsi sampai sebelum janin lahir. Kehamilan
normal berlangsung 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari, dihitung mulai dari hari pertama
menstruasi terakhir).
Masa kehamilan dibagi menjadi
3 trimester, yaitu :
a.
Trimester
pertama, dimulai dari proses konsepsi hingga usia kehamilan 3 bulan.
b.
Trimester
kedua, dari bulan keempat sampai usia kehamilan 6 bulan.
c.
Trimester
ketiga, dari bulan ketujuh sampai usia kehamilan 9 bulan. (Huliana,
2007)
4.
Perubahan dan Perkembangan Kehamilan
Waktu
kehamilan dibagi menjadi 3 trimester dan setiap trimester terjadi banyak
perubahan dan perkembangan pada ibu dan janin yaitu :
a.
Trimester Pertama
Terjadi perubahan fisik, mual
pada pagi hari dapat terjadi mulai dari perut terasa tidak enak (ringan) sampai
muntah. Mual dapat terjadi sebagai reaksi terhadap bau tertentu atau makanan
dan minuman. Normal jika merasa lelah terus menerus dan tidur sampai 12 jam
sehari, vena tipis dan permukaan kulit mulai tampak, payudara terus membesar
karena pelebaran saluran susu dan terasa sedikit nyeri. Puting susu atau
daerah sekitar puting susu mulai berwarna gelap. Vena berwarna biru gelap dapat
terbentuk pada beberapa wanita, yang mulai tampak dipermukaan kulit pada
payudara. Kadang-kadang ditandai
dengan seringnya buang air kecil dikarenakan perubahan hormone dan dengan
bertambah besarnya janin sehingga menekan kandung kemih.
Perubahan emosional, hasrat
seksual akan menurun karena lelah dan mual. Perubahan emosi (suasana) mungkin
lebih kelihatan, mulai dari kegembiraan sampai depresi karena lelah, khawatir
dan sakit.
b.
Trimester Kedua
Perubahan fisik, sering buang
air kecil mulai berkurang dan mual pagi sudah berakhir. Malah nafsu makan
meningkat dan terasa lebih banyak energi. Pengeluaran cairan vagina
perlahan-lahan meningkat, payudara bertambah besar dan rasa nyeri berkurang.
Perut bagian bawah bertambah besar pada akhir bulan keempat. Hubungan seksual
terasa lebih baik karena vagina lebih terisi dengan darah dan lebih sensitif.
Pada bulan kelima, bayi terasa
bergerak, kadang-kadang perut bagian bawah terasa sakit yang disebabkan
peregangan pada ikatan (sendi) tulang di kedua sisi rahim. Biasanya terhenti
pada akhir bulan keenam. Denyut jantung meningkat karena peningkatan volume
darah dan kebutuhan untuk mendapatkan oksigen bagi pertumbuhan janin. Bengkak
pada kaki dan tumit dapat
terjadi terutama jika udara panas.
Pada bulan keenam, bagian
perut mulai terasa gatal karena kulit mulai merenggang untuk mengakomodasi
janin yang berkembang terus. Tanda bergaris pada perut, sakit pinggang dan
hemoroid (ambeien) sering tejadi pada saat ini.
Perubahan emosional, pada
bulan kelima kehamilan sudah tampak nyata karena bayi sudah mulai bergerak.
Perubaan emosi sudah mulai berkurang tapi kadang-kadang masih mudah iritasi.
Pada saat ini, perhatian mulai tertuju pada bayi dan mulai banyak memikirkan
apakah bayi akan dilahirkan dengan selamat dan sehat. Rasa cemas akan
meningkat sejalan dengan usia kehamilan
c.
Trimester Ketiga
Perubahan fisik, bayi mulai
menendang dengan keras dan gerakan bayi mulai kelihatan keluar. Suhu tubuh
mulai meningkat sehingga itu merasa kepanasan. Kesulitan mendapatkan posisi
tidur yang enak. Rahim telah mulai berkontraksi ringan, kontraksi ini disebut
Braxton hircks contraxtion.
Pada bulan kedelapan, payudara
tidak membesar lagi, tetapi cairan putih encer mulai keluar. Cairan ini disebut
colostrum, yang diberikan pada bayi sebelum susu keluar. Pada bulan terakhir
kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental. Bengkak pada kaki
bertambah.
Jika mengalami sesak nafas
selama mengerjakan sesuatu yang mengeluarkan tenaga, batasi melakukan hal
tersebut hanya 15 menit sehari. Bayi telah berkembang dan meninggikan diafragma
ibu, maka kapasitas paru-paru menurun.
Perubahan emosional, pada
bulan terakhir kehamilan biasanya terasa gembira bercampur takut karena
kelahiran telah dekat. Kekhawatiran akan apa yang akan terjadi pada saat
melahirkan apakah bayi akan lahir sehat dan memikirkan tugas baru sebagai ibu. (Solihah,
2009).
C.
Tinjauan
Umum Tentang Perawatan Payudara
1.
Pengertian
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang
dilakukan secara sadar untuk memelihara kesehatan payudara waktu hamil dengan
tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post partum.
(Teguh Subianto, 2008).
Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan
untuk merawat payudara agar air susu keluar dengan lancar.
Perawatan payudara saat hamil adalah merawat sendini
mungkin payudara ibu pada saat kehamilan untuk mempersiapkan payudara sebagai
penghasil ASI serta kebersihannya dan teknik perawatannya. (Indonesian Nurs.
2008).
2.
Tujuan Perawatan Payudara
Secara umum, tujuan perawatan payudara adalah sebagai berikut :
a.
Memelihara
kesehatan dan kebersihan payudara ibu.
b.
Melenturkan
dan menguatkan puting susu.
c.
Mengatasi
puting susu pada keadaan datar atau terbenam. Sehingga dapat menyembul keluar.
Puting susu yang menyembul keluar siap disusukan kepada bayi. (Huliana.
2007)
3.
Manfaat
Perawatan Payudara
Perawatan
payudara selama kehamilan mempunyai beberapa menfaat, antaralain:
a.
Menjaga
kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
b.
Melenturkan
dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu.
c.
Merangsang
kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.
d.
Dapat
mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk
mengatasinya.
e.
Mempersiapkan
mental (psikis) ibu untuk menyusui.
(Saryono – Pramitasari, 2009).
4.
Perubahan
Payudara Selama Kehamilan
Dalam istilah medik, payudara disebut glanula mammae
(kelenjar susu) yang berkembang sejak embrio berusia enam minggu. Mammae tersusun dari jaringan kelenjar,
jaringan ikat, dan jaringan lemak. Diameter mammae sekitar 10 - 12 cm. Umumnya berat mammae pada wanita
normal sekitar 200 gram. Pada akhir kehamilan, beratnya antara 400 – 600 gram.
Pada wanita
hamil, mammae akan bertambah besar. Pembesaran ini terjadi karena perkembangan
kelenjar mammae, proliferasi sel-sel duktus laktiferus dan sel-sel kelenjar pembuat
air susu ibu akibat pengaruh hormone yang dihasilkan plasenta, yaitu laktogen,
prolaktin, koriogonadotropin, estrogen dan progesterone. Pembesaran tersebut
diakibatkan pula oleh bertambahnya proses vaskularisasi (peredaran darah) pada
mammae.
Pada usia
kehamilan lima bulan atau lebih, kadang-kadang ujung puting susu mengeluarkan
cairan yang disebut kolostrum. Sekresi cairan ini disebabkan oleh pengaruh
hormon prolaktin dari hipofisis. Kondisi ini normal meskipun cairan yang
dihasilkan tidak berlebihan. Selama hamil jika kadar prolaktinnya cukup tinggi
akan berpengaruh terhadap sekresi air susu. Sekresi air susu akan
dihambat oleh hormon estrogen. (Huliana, 2007).
5.
Cara
Perawatan Payudara
Selama
proses perawatan payudara, ibu hamil harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :
a.
Perawatan
payudara harus dilakukan secara teratur.
b.
Harus
memperhatikan kebersihan hidup sehari-hari.
c.
Memakai
BH yang dapat menopang (menyangga) payudara.
d.
Asupan
nutrisi / gizi ibu hamil harus lebih baik dan jumlahnya lebih banyak. Jumlah
asupan nutrisi sebanyak 1 ¼ kali lebih banyak dibandingkan wanita normal. (Huliana,
2007).
Cara
Perawatan payudara selama kehamilan adalah sebagai berikut :
a.
Kenakan
kutang yang menyangga payudara dengan teguh dan memberi rasa nyaman.
b.
Mulailah
memakai kutang untuk menyusui pada akhir trimester tiga, kutang seperti ini
menyangga payudara dengan teguh tanpa menyebabkan rasa tak nyaman pada puting.
c.
Jika
anda berpayudara besar, kenakan kutang sepanjang siang dan malam hari.
d.
Selama
trimester kedua, sejumlah kecil cairan bening atau kekuningan yang disebut
kolostrum yang dikeluarkan oleh payudara akan mengering dan menjadi kerak
disekitar puting, sekalah kerak ini dengan air.
e.
Hindari
sabun atau cairan pembersih apapun untuk membersihkan payudara karena akan
membuat kulit anda kering dan puting lecet. Pengeluaran kolostrum
mengindikasikan bahwa tubuh siap untuk aktivitas menyusui.
f.
Jika
kolostrum dikeluarkan dalam jumlah banyak, kenakan kutang katun dengan lapisan
penyerap khusus disekitar puting. Gantilah lapisan itu jika menjadi
basah. (Ramaiah, 2007).
6.
Teknik
Perawatan Payudara
Teknik
perawatan payudara ibu hamil terdiri dari 2 tahap, yaitu pemeriksaan payudara
dan persiapan puting susu. Untuk melakukan tahap-tahap tersebut harus didukung
oleh alat dan bahan yang menunjang. Alat dan bahan yang harus disiapkan untuk
merawat payudara antara lain kapas, minyak (oleumcocus) yang dihangatkan dan
handuk.
a.
Pemeriksaan Payudara
Pemeriksaan payudara dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya benjolan pada payudara ibu. Pemeriksaan ini dapat
dilakukan sendiri. Caranya, salah satu tangan diluruskan ke atas, jari-jari
tangan yang lain digunakan
untuk memeriksa payudara. Letakkan 2-3 jari tangan dibagian atas payudara, lalu
pijat payudara dengan cara gerakan memutar mengelilingi payudara menuju areola
bagian atas.
b.
Persiapan Puting Susu
Tujuan utama persiapan puting
susu bagi ibu hamil adalah untuk menguatkan, melenturkan dan mengatasi terpendamnya
puting susu (inverted mpples). Agar tujuan tersebut tercapai, puting
susu harus disiapkan sejak usia kehamilan memasuki trimester kedua dan
dilakukan sehari dua kali. Hal-hal yang harus dilakukan pada tahap persiapan
puting susu sebagai berikut :
1)
Kompres
puting susu sampai bagian areola mammae dengan kapas yang telah dibasahi minyak
selama 2 – 3 menit. Tahap ini bertujuan untuk memperlunak kotoran / kerak yang
menempel pada puting susu sehingga mudah untuk dibersihkan.
2)
Olesi
ibu jari dan jari telunjuk dengan minyak.
3)
Jika
puting susu normal, letakkan ibu jari dan jari telunjuk disekitar puting susu.
Lakukan gerakkan memutar ke arah dalam sebanyak 30 kali putaran. Untuk
meningkatkan elastisitas otot puting susu.
4)
Jika
puting susu datar atau masuk ke dalam, letakkan kedua jari telunjuk disebelah
kiri dan kanan puting susu. Secara perlahan, tekan dan hentakkan ke arah keluar
menjauhi puting susu sebanyak 2 kali.
5)
Lakukan
hal yang sama dengan point 3, tetapi tarikan dan hentakkan jari telunjuk dari
arah atas dan bawah.
(Huliana, 2007).
7.
Senam Pada Perawatan Payudara
Senam pada
perawatan payudara bisa dilakukan sebelum atau sesudah mandi. Ada dua macam senam yang
dapat dilakukan ibu, yaitu :
a.
Posisi
berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sedangkan
tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersidekap). Kemudian
tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga terasa
tarikannya pada otot-otot didasar payudara. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan
berulang-ulang sampai 30 kali.
b.
Pegang
bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar kedepan sehingga lengan
bagian dalam mengurut (massage) payudara ke arah atas. Diteruskan
gerakan tangan ke atas ke belakang dan kembali pada posisi semula. Lakukan
latihan ini 20 kali putaran. (Dedek. 2008).
8.
Akibat Jika Tidak Melakukan Perawatan Payudara
Berbagai
permasalahan timbul jika tidak melakukan perawatan payudara sendiri mungkin
pada masa kehamilan. Dampak tersebut seperti:
a.
ASI
tidak lancar atau keluar setelah beberapa hari persalinan.
b.
Puting susu tidak menonjol (inverted nipples)
sehingga bayi sulit menghisap.
c.
Produksi
ASI sedikit dan tidak lancar sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi.
d.
Infeksi
pada payudara, payudara bengkak atau bernanah.
e.
Muncul benjolan di payudara. (Saryono –
Pramitasari, 2009).
D.
Kerangka Konsep
Adapun
kerangka konsep dari penelitian yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Perawatan Payudara Selama Kehamilan di Puakesmas Bahu Kecamatan
Malalayang Kota Manado” adalah
:
Keterangan:
: Variabel yang di teliti
: Variabel yang tidak diteliti
Gambar1 : Kerangka Konsep
Penelitian
BAB
III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif,
yaitu menggambarkan pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara selama
kehamilan.
B.
Variabel Penelitian
Variabel
yang di gunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal atau monovariabel
yaitu pengetahuan Ibu hamil tentang perawatan payudara selama kehamilan.
C.
Definisi Operasional
Defenisi
operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan
dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam
mengartikan makna penelitian. (Setiadi, 2007).
1.
Pengetahuan
Pengetahuan yang dimaksud adalah
pengetahuan Ibu hamil tentang perawatan payudara selama kehamilan
meliputi pengertian perawatan payudara, teknik perawatan payudara, manfaat
perawatan payudara, dan keuntungan perawatan payudara. Tingkat pengetahuan yang
akan diteliti berisi 20 pernyataan, bila jawaban benar diberikan skor 1 dan
jika jawaban salah diberikan skor 0.
Kategori pengetahuan terdiri dari :
a.
Pengetahuan dikatakan baik jika responden menjawab dengan
range nilai 15-20 atau dengan presentasi ≥ 75-100%.
b.
Pengetahuan dikatakan cukup jika responden menjawab dengan
range nilai 11-14 atau dengan presentasi 55-70%.
c.
Pengetahuan dikatakan kurang jika responden menjawab dengan
nilai ≤ 11 atau dengan presentasi ≤ 55%.
2.
Perawatan
Payudara
Perawatan
payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk memelihara
kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada
waktu post partum.
(Teguh Subianto,
2008)
D.
Populasi Dan Sampel
1.
Populasi penelitian
Populasi merupakan keseluruhan objek dalam hal ini ibu hamil. Populasi penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu hamil K4 (Kunjungan ke-4) yang terdaftar dibuku registrasi
Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado selang bulan April s/d Agustus
2013 berjumlah 562 orang.
2.
Sampel
Sampel merupakan
bagian dari populasi yang menggambarkan populasi secara keseluruhan. Teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu jumlah sampel diambil dari 10 % jumlah
populasi ibu hamil pada bulan april-agustus 2013 berjumlah 562 Ibu hamil. Jumlah
sampel yang akan diteliti adalah 57 Ibu hamil.
E.
Jalannya Penelitian
1.
Tahap persiapan
a.
Izin penelitian dari institusi
b.
Melapor kepada kepala puskesmas untuk mengadakan penelitian.
c.
Menjelaskan maksud dan tujuan penelitian
d.
Mendapatkan persetujuan dari kepala puskesmas bahu
e.
Mengumpulkan data ibu hamil
2.
Tahap pelaksanaan
Pengambilan data ke lokasi
penelitian dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada ibu hamil dan didukung
dengan pengambilan data dari buku register ibu hamil di Puskesmas Bahu
Kecamatan Malalayang Kota Manado tahun 2013.
3.
Penyusunan laporan penelitian
Hasil penelitian
disusun dalam bentuk karya Tulis Ilmiah.
F.
Instrumen Penelitian
Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa kuesioner atau daftar
pertanyaan untuk menilai pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara
selama kehamilan.
G.
Teknik Pengumpulan
Data
1.
Data primer
Data yang diperoleh dari wawancara terhadap responden dengan
menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner).
2.
Data sekunder
Data yang di peroleh dari buku register ibu hamil di
peskesmas Bahu dan informasi langsung dari petugas kesehatan.
H.
Pengelolahan Data
Data yang diperoleh melalui
kuesioner diolah secara manual dengan menggunakan kalkulator, ditabulasi
dan disajikan dalam bentuk tabel dan analisa. Cara penilaian dengan sistem skor 1 apabila
jawaban benar dan 0 untuk jawaban yang salah pada masing-masing variabel
dengan kategori nilai kriteria pengetahuan baik apabila responden dapat
menjawab dengan benar sebanyak 15-20 soal (≥ 75-100%), pengetahuan
cukup apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan benar sebanyak 11-14
soal (55-75%),
pengetahuan kurang apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan benar sebanyak
≤ 11 soal (≤ 55%).
Untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ibu tentang pentingnya Perawatan payudara selama kehamilan dengan
menggunakan rumus (Sudijino 2004).
Rumus :
P = x 100
Keterangan : P : Presentasi
F : Jumlah jawaban yang benar
N : Responden
100% : Nilai Konstanta
I.
Lokasi Dan Waktu
Penelitian
1.
Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih untuk
menjadi tempat penelitian adalah Di
Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado.
2.
Waktu Penelitian
Penelitian
dilaksanakan pada bulan Juli s/d September 2013.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Penelitian
1.
Gambaran
Umum Lokasi Penelitian
a.
Letak Geografi
Puskesmas Bahu Kota Manado mempunyai Wilayah Kerja Yang
terdiri dari 5 (Lima) Kelurahan yaitu :
1)
Kelurahan Bahu
2)
Kelurahan Batu Kota
3)
Kelurahan Kleak
4)
Kelurahan Winangun I
5)
Kelurahan Winangun II
Dari segi Geografis Puskesmas Bahu Kecamatan malalayang
hampir mencakup keseluruhan wilayah dengan batas-batas sebagai berikut :
a)
Sebelah Utara :
Kecamatan Sario dan Laut Manado
b)
Sebelah Timur :
Kecamatan Sario dan Kecamatan Pineleng
c)
Sebelah Selatan :
Kecamatan Pineleng
d)
Sebelah Barat :
Kelurahan Malalayang Satu Timur
b.
Keadaan Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bahu Kecamatan
malalayang tahun 2012 berjumlah 26.398. Laki-laki berjumlah 13.194, sedangkan
perempuan berjumlah 13.204.
c.
Ketenagaan
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Bahu Kota Manado
pada tahun 2012 berjumlah 48 orang.
1)
Dokter Spesialis Anak :
1 orang
2)
Dokter Umum :
8 orang
3)
Dokter Gigi :
1 orang
4)
Analisis :
1 orang
5)
Apoteker :
1 orang
6)
Asisten Apoteker :
1 orang
7)
Perawat :
14 orang
8)
Bidan :
6 orang
9)
Perawat Gigi :
4 orang
10)
Sanitarian :
1 orang
11)
Penyuluh Kesehatan Masyarakat : 1 orang
12)
Pembantu paramedis :
1 orang
13)
Pekarya :
5 orang
14)
Tenaga Administrasi :
2 orang
15)
Petugas Kebersihan :
1 orang
d.
Fasilitas di Puskesmas Bahu Kota Manado
1)
Ruang Dokter 1
2)
Ruang Administrasi 1
3)
Poli Umum 1
4)
Poli Anak 1
5)
Ruang Imunisasi 1
6)
Poli gigi 1
7)
Ruang Laboratorium 1
8)
Apotek 1
9)
Gudang Obat 1
10)
Kamar Bidan 1
11)
Ruang Nifas 4
2.
Gambaran Umum
Responden
a.
Karakteristik Umur Responden
Tabel
1. Distribusi Responden Menurut Umur Tahun 2013
No
|
Golongan
Umur
|
Frekwensi
|
Persentase (%)
|
1
|
≤ 20
|
12
|
21,06
|
2
|
21-35
|
36
|
63,16
|
3
|
≥
36
|
9
|
15,78
|
|
Jumlah
|
57
|
100
|
Berdasarkan data pada Tabel 1, menunjukan sebagian besar
responden berada pada golongan umur 21 – 35 tahun sebanyak 36 responden (63,16%), kemudian lebih
dari 36
tahun sebanyak 9 responden (15,78%) dan pada golongan umur kurang dari 20 tahun sebanyak 12 responden (21,06%).
b.
Karakteristik Pendidikan Responden
Tabel 2. Distribusi Responden
Menurut Pendidikan
Tahun 2013
No
|
Pendidikan
|
Frekwensi
|
Persentase (%)
|
1
|
SD
|
1
|
1,75
|
2
|
SMP
|
13
|
22,81
|
3
|
SMA
|
38
|
66,67
|
4
|
S1
|
5
|
8,77
|
|
Jumlah
|
57
|
100
|
Berdasarkan pada tabel 2, menunjukan sebagian besar tingkat
pendidikan responden yaitu pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
sebanyak 38 responden (66,67%), Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 13 Responden (22,81%), S1 yaitu sebanyak
5
responden (8,77%), dan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 1 responden (1,75%).
c.
Karakteristik Tingkat Pekerjaan Responden
Tabel 3. Distribusi Responden
Menurut Pekerjaan
Tahun 2013
No
|
Pekerjaan
|
Frekwensi
|
Persentase
(%)
|
1
|
IRT
|
44
|
77.19
|
2
|
Swasta
|
13
|
22,81
|
|
Jumlah
|
57
|
100
|
Berdasarkan pada
tabel 3, menunjukan bahwa sebagian besar responden adalah Ibu Rumah Tangga
(IRT) yaitu 44 responden (77,19%), kemudian yang bekerja sebagai karyawan swasta
sebanyak 13 responden (22,81%).
3.
Tingkat
Pengetahuan Responden
Tabel
4. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan Tahun 2013
No
|
Tahu
|
Frekwensi
|
Persentase (%)
|
1
|
Baik
|
29
|
50,87
|
2
|
Cukup
|
23
|
40,35
|
3
|
Kurang
|
5
|
8,78
|
|
Jumlah
|
57
|
100
|
Berdasarkan Tabel 4,
menunjukkan bahwa sebagian besar responden tingkat pengetahuan baik sebanyak 29
responden (50,87%), kemudian tingkat pengetahuan cukup sebanyak 23 responden
(40,35%) dan tingkat pengetahuan kurang yaitu sebanyak 5 responden (8,78%)
B.
Pembahasan
Berdasarkan
hasil penelitian didapatkan bahwa distribusi umur responden sebagian besar
berumur 21-35
tahun berjumlah 36 responden
(63,16%) dan paling sedikit adalah kelompok umur ≥36 tahun sebanyak 9 responden (15,78). Hal
ini menunjukkan bahwa rata-rata responden berada pada usia reproduksi sehat. Menurut
Manuaba (2006), kurun
waktu reproduksi sehat antara umur 21-35 tahun. Menurut peneliti, pengetahuan seseorang bertambah
bukan karena bertambahnya usia, tetapi didapat dari pemahaman dan penerimaan
seseorang terhadap informasi dan ilmu-ilmu baru.
Berdasarkan
distribusi pendidikan, sebagaian besar responden berpendidikan SMA sebanyak 38
responden (66,67%) kemudian yang berpendidikan SMP sebanyak 13 responden (22,81%), PT sebanyak 5 responden
(8,77%) dan SD
sebanyak 1 responden (1,75%). Menurut Nursallam (2003),
mengemukakan bahwa pendidikan akan menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan masyarakat yang kemudian berpengaruh pada perilaku kesehatan.
Dengan adanya pendidikan yang lebih tinggi diharapkan seseorang dapat lebih
cepat memahami, menanggapi atau menganalisa sesuatu yang disampaikan atau di informasikan. Menurut pendapat peneliti bahwa dengan tingginya pendidikan maka pengetahuan dan
pengalaman seseorang akan semakin bertambah sehingga memungkinkan lebih banyak mendapatkan pengetahuan dan informasi untuk meningkatkan
derajat kesehatan ibu dan anak.
Berdasarkan distribusi menurut pekerjaan, paling
banyak reseponden adalah IRT yaitu 44 responden (77,19%) kemudian yang bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 13 responden (22,81%), Menurut
Notoatmodjo (2007), bahwa
pekerjaan atau pendidikan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang
anak karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak. Menurut Mustofa
(2008) pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh
manusia. Dalam arti sempit istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau
kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Berdasarkan jenis pekerjaan
responden sebagian besar ibu-ibu yang menjadi responden bekerja sebagai ibu
rumah tangga sebanyak 40 responden (70,17%). Hal ini menunjukkan bahwa responden mempunyai banyak
waktu untuk
mencari informasi tentang Perawatan Payudara.
Berdasarkan
distribusi tingkat pengetahuan menunjukkan bahwa sebagian besar responden
tingkat pengetahuan baik sebanyak 29 responden (50,87%) kemudian tingkat
pengetahuan cukup sebanyak 23 responden (40,35%), dan tingkat pengetahuan
kurang yaitu sebanyak 5 responden (8,78%), Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini
terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata
dan telinga. Menurut peneliti
baik, cukup atau kurangnya pengetahuan dipengaruhi oleh banyak atau sedikitnya
seseorang tersebut melakukan pengindraan terhadap objek tertentu, dari hasil penelitian diatas menunjukan
bahwa tingkat pengetahun Ibu hamil tentang perawatan payudara sebagian besar
berpengetahuan baik tetapi tidak berbanding jauh dengan yang berpengetahuan
cukup. Menurut Subianto (2008) Perawatan payudara adalah suatu kegiatan
yang dilakukan secara sadar untuk memelihara kesehatan payudara waktu hamil
dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post partum. Jadi, semakin
baik tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara maka akan
berpengaruh terhadap kelancaran ASI terutama kesehatan payudara, dalam hal ini
diharapkan pengetahuan yang baik bukan hanya sekedar tahu dan memahami tapi
bagaimana cara mengaplikasikannya.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara
Selama Kehamilan Dipuskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado, dari 57 responden
dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 29 responden (50,87%), kategori
pengetahuan cukup 23 responden
(40,35%) sedangkan kategori pengetahuan kurang 5 responden (8,78%). Jadi, tingkat
pengetahuan Ibu hamil tentang perawatan payudara selama kehamilan diPuskesmas Bahu
Kecamatan Malalayang Kota Manado sebagian besar kategori baik.
B.
Saran
1.
Bagi institusi pendidikan diharapkan sebagai bahan
masukan dan informasi dan gambaran tentang Perawatan Payudara selama kehamilan serta dapat memberikan manfaat
khususnya dalam memperbanyak acuan tentang pentingnya perawatan payudara selama
kehamilan.
2.
Bagi Puskesmas khususnya petugas kesehatan agar lebih
intensif memberikan informasi-informasi atau penyuluhan secara dini kepada Ibu
hamil tentang Perawatan Payudara Selama Kehamilan demi memperoleh pengetahuan
yang memadai sehingga ibu-ibu yang tidak tahu akan menjadi tahu dan memahami.
3.
Bagi ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
melalui informasi media cetak atau media elektronik tentang manfaat perawatan
payudara selama kehamilan dan menerapkannya.
4.
Bagi Peneliti, dapat meningkatkan ilmu pengetahuan bagi peneliti
sendiri selama mengikuti pendidikan Diploma III Kebidanan sehingga kedepan bisa
di aplikasikan dalam melayani masyarakat, khususnya perawatan
payudara selama kehamilan
5.
Bagi Peneliti Selanjutnya diharapkan dapat dijadikan referensi/informasi dan bahan
acuan untuk penelitian selanjutnya dengan metode yang berbeda Agar dapat menjadi acuan materi
perbandingan dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Cancer 2008. American
Cancer Society, www.cancer.org.com, diakses pada tanggal 4-september
2013
Dedek.
2008. Perawatan Payudara Selama Kehamilan,
www.my-littlefamily.blogspot.com, diakses
tanggal 20 Juli 2013
Huliana,
Meliana. 2007. Panduan Menjalani
Kehamilan Sehat, Puspita Suara, Jakarta.
Machfoedz, Ircham. 2009. Metodologi Penelitian, Fitramaya,
Yogyakarta.
Manuaba, (2006). Ilmu
Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta: EGC.
Mustofa (2008). Aktifitas
Atau Pekerjaan, http//repository.ac.id, diakses tanggal 07 September
2013.
Notoatmodjo,
Soekidjo. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Rineka Cipta , Jakarta.
Notoatmodjo,
Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Oktinikilah. 2008. Internet. Paritas vs Perdarahan Postpartum,
www.oktinikilah.blogspot.com, diakses tanggal
20 Juli 2013
Prawihardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan Edisi 4, Jakarta : PT.
Bina Pustaka
Ramaiah, Savitri. 2007. Gaya Hidup di Masa Hamil, PT. Buana
Ilmu
Populer, Jakarta.
Saryono dan Pramita Sari,
Roischa Dyah. 2009. Perawatan Payudara,
Mitra Cendekia Press, Yogyakarta.
Sofyan, Mustika. 2005. Bidan Menyongsong Masa Depan, PPIBI,
Jakarta.
Solihah, Lutfiatus. 2009. Panduan Lengkap Hamil Sehat, Diva Press,
Yogyakarta.
Setiadi.
2007. Konsep dan Penulisan Riset
Keperawatan, Graha Ilmu, Yogyakarta.